Pesawaran, (radar utama.com)
Dugaan tindak penganiayaan yang dilakukan oleh RD, mantan anggota DPRD Pesawaran, terhadap Zahrial, seorang wartawan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Wartawan Kabupaten Pesawaran (FKW-KP), meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga korban, terutama anak dan istrinya.
“Akibat kejadian itu, anak dan istri saya ikut trauma. Mereka tidak tahu-menahu masalah ini,” ungkap Zahrial saat ditemui di Mapolres Pesawaran, Senin (15/9/2025), usai menghadirkan saksi dalam kasus yang menimpanya.
Zahrial kembali menceritakan peristiwa dugaan penganiayaan yang dialaminya tersebut terjadi pada Senin malam (9/9/2025) sekitar pukul 20.20 WIB, di kediamannya yang berlokasi di Desa Way Lima.“RD datang menggunakan mobil, lalu mengetuk pintu rumah dan memanggil saya keluar,” jelasnya.
Saat itu,Ia yang tengah bekerja mencoba mengajak RD berbicara di dalam rumah. Namun,RD justru langsung melakukan pemukulan. Padahal Zahrial diketahui bersikap netral dalam perkara dugaan pencemaran nama baik terhadap Mualim Taher, tokoh pendiri Kabupaten Pesawaran.
“Saya hanya mendampingi pelapor dalam proses hukum yang saat ini ditangani Unit Siber Polda Lampung.”jelas Zahrial
Sementara itu,Ketua FKW-KP, Feri Darmawan, mengecam keras tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh RD. Ia mendesak aparat kepolisian, khususnya Polres Pesawaran, untuk memproses laporan tersebut secara profesional dan tanpa pandang bulu.
“Saya berharap Polres Pesawaran bertindak tegas terhadap pelaku. Jangan sampai kasus seperti ini terulang kembali. Hukum harus ditegakkan tanpa memandang status,” tegas Feri kepada awak media saat mendampingi korban di Mapolres Pesawaran.(Tim).