Strategi Erzaldi: Dari Teknologi hingga Kolaborasi untuk Sejahterakan Nelayan Babel

PANGKALPINANG – Peran nelayan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah, termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sangat signifikan. Apabila hasil tangkapan melimpah, tak hanya pasar lokal yang akan merasakan manfaatnya, tetapi juga terbuka peluang ekspor yang bisa menambah pendapatan nelayan.

Calon Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, menilai bahwa peningkatan produktivitas nelayan dapat dicapai melalui berbagai strategi. Dalam pemaparannya pada Rabu (6/11/2024), ia menguraikan beberapa faktor penting yang dapat mendukung optimalisasi hasil laut.

1. Penggunaan Teknologi Modern

Erzaldi menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi canggih seperti Global Positioning System (GPS) dan Fish Finder, yang dapat mempercepat proses pencarian ikan. “Dengan teknologi ini, nelayan bisa mengurangi waktu dan biaya operasional yang biasanya terbuang untuk mencari ikan,” jelasnya.

2. Pengelolaan Sumber Daya Laut Berkelanjutan

Erzaldi juga menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya laut, seperti pengaturan periode penangkapan dan pembatasan alat tangkap ramah lingkungan. “Ini untuk mencegah overfishing dan menjaga ketersediaan ikan,” tuturnya.

3. Peningkatan Kapasitas dan Pengetahuan Nelayan

Menurut Erzaldi, pelatihan dan penyuluhan bagi nelayan mengenai teknik penangkapan, manajemen bisnis, serta pemahaman iklim dan cuaca laut sangatlah penting. “Pengetahuan ini dapat meningkatkan keamanan saat melaut dan efisiensi dalam menangkap ikan,” katanya.

4. Pengembangan Infrastruktur dan Akses ke Pasar

Erzaldi juga menilai bahwa pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, tempat pelelangan ikan, dan cold storage dapat mempercepat distribusi serta menjaga kualitas ikan. “Dengan infrastruktur ini, ikan tetap segar hingga ke tangan konsumen, yang meningkatkan nilai jual,” ujarnya.

5. Diversifikasi Produk Hasil Laut

Erzaldi mendorong diversifikasi produk hasil laut, misalnya pengolahan ikan menjadi produk bernilai tambah seperti ikan asin atau kaleng. “Dengan nilai tambah yang lebih tinggi, keuntungan nelayan juga bisa meningkat,” ungkapnya.

6. Akses Pembiayaan dan Modal

Ia menjelaskan bahwa modal yang memadai memungkinkan nelayan membeli peralatan lebih canggih atau memperbaiki kapal. Jika terpilih kembali sebagai Gubernur, Erzaldi berencana memfasilitasi program pembiayaan dengan bunga rendah bekerja sama dengan pemerintah dan swasta.

7. Pemanfaatan Data Iklim dan Cuaca

Teknologi prediksi iklim, menurut Erzaldi, membantu nelayan dalam merencanakan waktu melaut yang optimal. “Data yang akurat memungkinkan nelayan menghindari cuaca buruk dan meningkatkan hasil tangkapan,” jelasnya.

8. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Komunitas Nelayan

Erzaldi mengusulkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas nelayan, dan organisasi non-profit untuk mendukung pemberdayaan nelayan. Pemerintah, kata dia, juga perlu memberikan regulasi yang berpihak pada nelayan kecil dan bantuan langsung seperti subsidi bahan bakar.

“Jika langkah-langkah ini dilaksanakan secara konsisten, kita dapat meningkatkan produktivitas, menjaga keberlanjutan laut, serta berdampak positif pada perekonomian nelayan dan industri perikanan di Indonesia,” tutup Erzaldi.

(T-APPI)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *