Pesawaran, (radar utama.com)
Keputusan DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung yang merekomendasikan pemecatan Aris Sandi dari jabatannya sebagai Ketua DPC Demokrat Kabupaten Pesawaran menuai kritik dan kekecewaan dari berbagai pihak.
Salah satu tokoh pendiri Kabupaten Pesawaran, Mualim Taher, angkat bicara menanggapi pemberitaan yang menyebut Aris Sandi akan dipecat akibat menyatakan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 01 dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pesawaran.
“Saya merasa heran sekaligus prihatin. Apa salahnya seorang ketua DPC menyuarakan aspirasi politik yang dirasa lebih baik untuk masyarakat? Ini adalah tindakan yang sangat zalim. Seharusnya DPD tidak gegabah mengambil keputusan hanya karena perbedaan pilihan,” ujar Mualim Taher.
Menurutnya, Aris Sandi selama ini dikenal sebagai tokoh muda yang loyal dan berdedikasi terhadap partai. “Beliau sudah berjuang membesarkan Demokrat di Pesawaran. Kalau karena perbedaan dukungan saja langsung direkomendasikan dipecat, ini bukan lagi soal organisasi, tapi soal kepentingan politik sesaat,” tambahnya.
Mualim juga menambahkan,arisadi bukan penghianat partai seperti yang di berita kan sejumlah media,karena menurut nya arisadi adalah seorang kesatria yang tunduk dan taat terhadap partai dan hukum,karena jelas jelas keputusan MK menyebutkan,bahwa yang didiskualifikasi hanya arisadi bukan partai nya oleh sebab itu dirinya mendukung penuh keputusan arisadi yang lebih memilih dan mendukung masyarakat pesawaran untuk perubahan kabupaten andan jejama lebih maju lagi.
“Justru saya menganggap arisadi adalah seorang kesatria,karena dirinya lebih memilih berdiri pada kepentingan masyarakat kabupaten pesawaran ketimbang kelompok dan golongan serta partai nya,arisadi tetap bersama barisan masyarakat dalam menentukan nasib kabupaten ini,”pungkas Mualim Taher.
Kekecewaan juga datang dari warga Pesawaran. Salah satu warga Desa Gedong Tataan yang nama nya Engan di sebutkan mengatakan bahwa keputusan DPD sangat mengecewakan.
“Kami masyarakat kecewa. Pak Aris itu dekat dengan rakyat, sering turun langsung bantu warga. Kalau dia dipecat karena dukung paslon 01, berarti suara rakyat tidak dianggap,” ujarnya.
Desakan agar DPD Demokrat mencabut rekomendasi pemecatan pun mulai menguat. Banyak pihak menilai bahwa sikap kritis dan pilihan politik berbeda seharusnya menjadi bagian dari dinamika demokrasi, bukan malah diberangus.(Tim)