PANGKALPINANG – Rosman Djohan Institut kembali mengirimkan pelajar asal Bangka Belitung (Babel) yang terpilih untuk melanjutkan pendidikan ke Hsingwu University, Taiwan. Para pelajar ini berangkat pada 6 September 2024 lalu, mengikuti program ‘Kuliah Gratis’ yang diinisiasi oleh Rosman Djohan Institut, dengan tujuan membentuk sumber daya manusia Babel yang unggul dan berdaya saing global.
Dalam kunjungannya ke Taiwan pada 21 Oktober 2024, Direktur Rosman Djohan Institut bidang promosi dan kerjasama, Nardi Pratomo, mengungkapkan kegembiraannya atas kemajuan para pelajar Babel di Taiwan. Ia menyampaikan bahwa mereka telah memulai aktivitas belajar dan beberapa sudah mendapatkan pekerjaan paruh waktu.
“Melihat semangat mereka luar biasa. Kami yakin mereka akan semakin hebat. Kami berharap anak-anak muda Babel lainnya menyusul ke Taiwan, tempat yang sangat ramah dan penuh bimbingan. Mereka pasti akan berkembang menjadi pribadi yang mendunia,” ujar Nardi kepada media.
Nardi menambahkan bahwa para pelajar asal Babel merasa sangat nyaman dan berterima kasih kepada Erzaldi Rosman Djohan, yang dianggap sebagai penghubung mereka hingga dapat melanjutkan studi ke Taiwan.
“Mahasiswa asal Babel sangat senang dan berterima kasih kepada Pak Erzaldi yang telah membuka jalan bagi mereka di Taiwan. Bahkan, hanya dalam dua minggu, beberapa sudah diterima bekerja, seperti di bagian Front Office di Novotel Hotel dan lokasi lainnya,” lanjut Nardi.
Meskipun begitu, Nardi menegaskan bahwa fokus utama para pelajar tetaplah pada studi mereka, dengan pekerjaan paruh waktu hanya sebagai tambahan untuk membantu kebutuhan tanpa membebani keluarga.
“Saya terharu melihat mereka bisa mandiri di luar negeri. Mereka semangat belajar dan bekerja. Saya yakin mereka akan sukses menjadi sarjana internasional dan profesional kelas dunia,” tambahnya.
Manfaat Program Kuliah Gratis di Taiwan
Nardi merinci berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari program ini, termasuk:
Kemampuan berbahasa Mandarin dan Inggris
Pengembangan jejaring internasional
Kemudahan bekerja di perusahaan Taiwan
Penghasilan paruh waktu Rp 7 juta hingga Rp14 juta per bulan.
“Sudah banyak pelajar kita yang berhasil mengembangkan diri di sini melalui kuliah sambil bekerja,” ujarnya.
Cerita Para Pelajar Babel di Taiwan
Salah satu peserta program, Santi Sundari, berbagi pengalamannya tentang kehidupan di Taiwan. Sebagai pelajar dari luar kota besar, Santi mengagumi teknologi di Taiwan, terutama penggunaan kartu serbaguna ‘Easy Card’ untuk berbagai keperluan seperti transportasi dan pembayaran di minimarket.
“Di sini sangat nyaman dan tertib. Banyak taman yang bisa dikunjungi saat waktu luang,” kata Santi.
Ia juga menyampaikan bahwa mahasiswa muslim tak perlu khawatir soal makanan, karena banyak restoran yang menyajikan makanan halal dan masakan Indonesia.
Pelajar lain, Faiz Braharjanto, menambahkan bahwa Hsingwu University sangat ramah bagi muslim. Kampus tersebut menyediakan ruang ibadah dan fasilitas pendukung lainnya untuk kenyamanan pelajar muslim.
“Hsingwu dikenal sebagai ‘Kampus Muslim Friendly’. Jadi, teman-teman muslim tak perlu khawatir soal tempat ibadah,” ujar Faiz.
Faiz juga mengapresiasi program bahasa yang disediakan, di mana mahasiswa belajar bahasa Mandarin selama satu tahun sebelum memasuki jenjang perkuliahan yang sesungguhnya.
Para pelajar ini pun menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada Rosman Djohan Institut serta pihak-pihak yang telah mendukung program ini, terutama kepada Erzaldi Rosman Djohan.
“Terima kasih, Bapak Erzaldi,” tutup mereka.
(T-APPI)