Direktur RSUD Waisai Kabupaten Raja Ampat, Meidi Lidia Maspaitela, S.Gz, MM
Raja Ampat-Radar Utama com||Dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara 01 Juli 2023 yang berusia ke 77 Tahun,Direktur RSUD Waisai Kabupaten Raja Ampat, Meidi Lidia Maspaitela, S.Gz, MM. menyampaikan ucapan selamat Bayangkara khususnya kepada Kepolisian Resor (Polres) setempat.” Jumat 30/06/2023.13.43 WIT.
“Dirgahayu Bhayangkara ke 77. Polri Presisi untuk Negeri Mengawal Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju,”Kata Direktur RSUD Waisai Kabupaten Raja Ampat, Meidi Lidia Maspaitela, S.Gz, MM kepada media Radar Utama.com( 30/06/2023) Siang.
Dilansir situs resmi Polri, HUT Bhayangkara diperingati setiap tanggal 1 Juli. HUT Bhayangkara pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Juli 1946. Meski demikian, 1 Juli 1946 bukan tanggal pembentukan korps polisi di Indonesia.
“Tanggal 1 Juli adalah momentum penyatuan korps kepolisian yang berada di daerah-daerah menjadi satu kesatuan secara nasional di bawah pemerintahan Republik Indonesia. Dengan demikian, setiap tanggal 1 Juli diperingati HUT Bhayangkara atau HUT Polri.
Kapan HUT ke-77 Bhayangkara?
HUT Bhayangkara jatuh pada tanggal 1 Juli. Dikutip dari situs resmi Polri, HUT ke-77 Bhayangkara diperingati pada hari Sabtu, 1 Juli 2023.
Tema HUT ke-77 Bhayangkara
Mengutip situs resmi Media Humas Polri, HUT ke-77 Bhayangkara yang diperingati pada 1 Juli 2023 mengusung tema “POLRI PRESISI UNTUK NEGERI” Pemilu Damai Menuju Indonesia Emas. Tema tersebut juga tercantum dalam logo HUT ke-77 Bhayangkara.
Logo HUT ke-77 Bhayangkara
Polri telah merilis logo peringatan HUT ke-77 Bhayangkara. Dalam logo tersebut, terdapat angka 77 sebagai usia peringatan HUT Bhayangkara tahun 2023. Selain itu, terdapat tulisan “POLRI PRESISI UNTUK NEGERI” Pemilu Damai Menuju Indonesia Emas sebagai tema HUT ke-77 Bhayangkara.
Sejarah HUT Bhayangkara
Mengutip dari situs resmi Polri, HUT Bhayangkara 1 Juli berdasarkan momen turunnya Penetapan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1946. Istilah Bhayangkara sendiri telah digunakan sejak zaman Kerajaan Majapahit. Pada zaman Kerajaan Majapahit, patih Gajah Mada membentuk pasukan pengamanan yang disebut Bhayangkara dengan tugas melindungi raja dan kerajaan.
“Selanjutnya pada masa kolonial Belanda, adanya pasukan keamanan diawali oleh pembentukan pasukan-pasukan jaga yang diambil dari orang-orang pribumi untuk menjaga aset dan kekayaan orang-orang Eropa di Hindia Belanda pada waktu itu. Kepolisian modern Hindia Belanda yang dibentuk antara tahun 1897-1920 merupakan cikal bakal dari terbentuknya Polri saat ini.
“Lalu, pada masa pendudukan Jepang, mulai ada pembagian wilayah kepolisian di Indonesia. Tidak lama setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, pemerintah militer Jepang membubarkan Peta dan Gyu-Gun, sedangkan polisi masih tetap bertugas.
Pada tanggal 19 Agustus 1945, dibentuk Badan Kepolisian Negara (BKN) oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Kemudian, Presiden Soekarno melantik R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN) pada 29 September 1945.
Pada awalnya, kepolisian ada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang bertanggung jawab atas masalah administrasi, sedangkan masalah operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung.
Kemudian, mulai tanggal 1 Juli 1946 dengan Penetapan Pemerintah Tahun 1946 No. 11/S.D., Djawatan Kepolisian Negara bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri. Hingga kini, HUT Bhayangkara diperingati pada tanggal 1Juli.
[Alex Umpain]