Tanggamus, radar utama.com
Dugaan ini terjadi di sekitar jam 3 :00 subuh di waktu warga sedang terlelap tidur,dan di waktu tersebut ada beberapa kali dentuman, yang di iringi dengan gempa bumi.
Banyak warga yang mendengar menjadi panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamat kan diri,
takut kalau di timpah reruntuhan rumah.
Menurut keterangan warga” sekitar jam 03:00 WIB pagi setiap ada dentuman di susul Dengan gempa,dan di waktu pagi menjelang siang di jam 08:30 WIB terjadi lagi suara dentuman dan kembali di susul gempa, mengakibat kan empat desa mengalami kerusakan ringan dan berat”,beberapa desa di antara nya
1.desa datarajan
2.desa gunung tiga
3.desa karang Rejo
4.desa pagaralam.
kuat dugaan bermula karna ada nya pengeboran Pertamina yang di lakukan oleh perusahaan PGE.
oleh karna itu warga sekitar menemui perusahaan PGE untuk guna klarifikasi,permasalahan terjadinya gempa bumi namun pihak perusahaan PGE,seolah olah tidak merespon
Oleh karna itu masyarakat merasa gerah dengan aktivitas Pertamina, dan akan menuntut Ganti rugi kepada pihak perusahaan PGE yang telah menyebab kan banyak nya rumah warga yang rusak.
Tetapi pihak perusahaan PGE membantah kalau gempa bumi yang terjadi di sekitar pengeboran bukan karna aktivitas perusahaan namun murni bencana alam.
Dengan banyak nya laporan masyarakat yang tidak di tanggapi oleh perusahaan PGE,lalu masyarakat melaporkan permasalahan ini ke media.
Pihak Perusahaan membuat pertemuan dengan Junaidi selaku ketua forum TAJI, Tanggamus aliansi jurnalis Indonesia,
dan beberapa media,di hari kamis 12 Oktober 2023
untuk klarifikasi tentang dugaan terjadinya gempa bumi,
yang di sebab kan oleh aktivitas pengeboran,
yang di beberapa desa,di kec ulu belu Tanggamus
kata manajer perusahaan PGE, menjelaskan bahwa gempa yang terjadi malam Selasa tanggal 10 Oktober 2022″murni bencana alam bukan di karnakan oleh aktivitas perusahaan,karna bisa aja ada bergeseran lempeng bumi,namun kalau lagi ada pengeboran sudah barang pasti ada getaran,tetapi tidak mungkin bisa menimbulkan gempa bumi”ukap pihak perusahaan PGE. masih dengan pihak perusahaan,”tentang terjadinya gempa kami sudah mengecek di aplikasi BMKG itu memang ada cumah 2,8 sekalah liter,waktu nya pun jam 04:00 WIB.”
Sekian Banyak penjelasan pak Rezal selaku manajer perusahaan PGE, menimbulkan perbedaan dengan Fakta di lapangan,
Semisal nya kata warga”terjadi nya gempa bumi itu jam 03:00″
tetapi kata pihak perusahaan” itu jam 04:00 menurut di BMKG”
Dari beberapa jawaban pak Rezal bisa di simpul kan bahwa, memang kuat dugaan terjadinya gempa bumi itu memang di karna kan aktivitas pengeboran seperti yang di tuangkan di atas.
salah satu contoh,
1.Tentang pengeboran pasti ada getaran tetapi tidak mungkin menimbul kan bencana alam.
2. Dan di jam nya pun sudah berbeda dengan penjelasan warga.
Mencuatnya berita ini belum ada keterangan yang resmi dari pihak perusahaan PGE/Pertamina,
dan awak media akan selalu mengawal proses keluhan masyarakat kalau tidak segera di atasi oleh pihak Pertamina /Perusahaan PGE
Pewarta(incol mudi hartono)