PANGKALPINANG – Kepemimpinan Erzaldi Rosman Djohan sebagai Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada periode 2017-2022 dinilai membawa perubahan signifikan, khususnya di sektor ekonomi. Pengamat ekonomi Bangka Belitung, Dr. Marshal Imar Pratama, menyebutkan bahwa berbagai kebijakan strategis yang diterapkan selama masa jabatannya telah membuahkan hasil positif di sejumlah sektor.
Dalam keterangannya pada Minggu (29/9/2024), Marshal menekankan bahwa capaian tersebut tak hanya terlihat dari pertumbuhan ekonomi, namun juga mencakup perbaikan di sektor sosial dan lingkungan. “Keberhasilan ini harus diakui sebagai prestasi yang nyata dan teruji secara ilmiah selama kepemimpinan Erzaldi,” ujar Doktor Ekonomi lulusan Universitas Borobudur itu.
Marshal merinci 10 indikator utama yang menegaskan kemajuan Bangka Belitung di bawah kepemimpinan Erzaldi:
1. Pertumbuhan Ekonomi
Data BPS menunjukkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Babel tumbuh sebesar 4,40 persen pada periode 2021-2022. Angka ini mencerminkan peningkatan ekonomi di berbagai sektor.
2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Peningkatan IPM selama 2010-2020 terus berlanjut meskipun terdampak pandemi. Kenaikan ini menunjukkan perbaikan kualitas hidup masyarakat, terutama dari sisi pendidikan, kesehatan, dan pendapatan.
3. Kesetaraan Pendapatan
Pada 2017, Babel mencatatkan Gini Ratio sebesar 0,288—terendah di Indonesia. Hal ini menandakan kesetaraan pendapatan yang baik di Babel, sebagaimana diungkapkan oleh data BPS.
4. Penurunan Pengangguran
Di tengah pandemi Covid-19, angka pengangguran di Babel pada 2021 justru turun 0,22 persen. Data ini mencerminkan keberhasilan program pemulihan ekonomi daerah.
5. Pembangunan Infrastruktur
Peningkatan kualitas infrastruktur di Babel, seperti transportasi, energi, dan telekomunikasi, menjadi salah satu bukti keberhasilan selama kepemimpinan Erzaldi. Data BPS mencatat peningkatan signifikan dalam pembangunan infrastruktur.
6. Investasi Asing Langsung (FDI)
Investasi asing di Babel mencatat peningkatan tajam. Pada 2021, realisasi investasi mencapai Rp4,33 triliun, melonjak 188 persen menjadi Rp8,17 triliun pada 2022, menurut data DPMPTSP Babel.
7. Kemudahan Berbisnis
Meskipun terdampak pandemi, jumlah unit usaha industri kecil dan menengah (IKM) di Babel tetap meningkat. Pada 2021, terdapat kenaikan 7 persen dari tahun sebelumnya, berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Babel.
8. Pengendalian Inflasi
Bank Indonesia mencatat inflasi Babel pada November 2018 sebesar 3,07 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional. Inflasi kumulatif tercatat sebesar 1,65 persen, menandakan pengendalian harga yang baik di Babel.
9. Kesejahteraan Sosial
Data BPS pada 2018 menunjukkan peningkatan dalam berbagai aspek kesejahteraan sosial di Babel, termasuk kesehatan, pendidikan, perumahan, dan fasilitas keluarga, yang mencerminkan perbaikan kualitas hidup masyarakat.
10. Keberlanjutan Lingkungan
Upaya meminimalisir risiko bencana dan menjaga keberlanjutan lingkungan terlihat dari laporan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah pada 2018. Tujuh kabupaten/kota di Babel menunjukkan peningkatan dalam mengantisipasi potensi bencana lingkungan.
Marshal menekankan bahwa seluruh pencapaian tersebut merupakan bukti kepemimpinan Erzaldi yang visioner dan berdasarkan data yang dapat diakses oleh publik. “Keberhasilan ini membuktikan bahwa Erzaldi berhasil mengelola Babel dengan baik, memberikan dampak positifbagi berbagai sektor,” tutup Marshal.
(T-APPI)