Posi-Posi Rao Maluku Utara, Radar Utama.com –
Pemerintah Desa dan BPD Leo-Leo dan Posi-Posi, mendatangi kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pulau Rao, Senin (01/07/2024).
Kedatangan para Pemerintah Desa dan BPD tersebut mempertanyakan pelayanan listrik di Pulau Rao yang kerap mati setiap harinya.Senin,01 Juli 2024. Sekira 9.00 WIT.
Warga mengeluhkan hal tersebut kepada para Kepala Desa dan BPD serta meminta agar para Kades dan BPD mendatangi pihak PLN untuk menanyakan hal tersebut.
“Hadirnya kami di PLN ULP Pulau Rao karena menyampaikan keluhan dari masyarakat kami dimana seringnya mati aliran listrik” terang Wolter Tamahiwu Kepala Desa Leo-Leo.
“Kalau bisa secepatnya ditanggulangi, karena dampak dari seringnya padam Listrik, warga yang usaha seperti Es dan ikan tampak merasa rugi akibat Es tersebut mencair, sehingga kami berharap permasalahan ini segera ditindak lanjuti oleh pihak PLN” Ujarnya.
Pemadaman ini juga berdampak pada pelayanan di Kantor Desa dimana pelayanan administrasi berupa surat menyurat jadi terhambat.
Kepala Desa Posi-Posi, Junsman meminta ke pihak PLN agar ada Posko pengaduan PLN sebagai bentuk pelayanan terhadap pelanggan di Pulau Rao.
“Sering kami share pengaduan di Grup WA PLN, namun sama sekali tidak ada tanggapan, sehingga kami mengusulkan agar di Pulau Rao ada Posko pengaduan PLN” terangnya.
Menyikapi Keluhan seringnya mati aliran listik di Pulau Rao dari para Kepala Desa, Pihak PLN ULP Pulau Rao, PLN selalu berupaya memberikan pelayan maksimal kepada para pelanggan. Mereka juga menjelaskan Penyebab sering terjadinya padam atau mati aliran listrik karena adanya pohon yang menimpa kabal.
“Sebelumnya kami jelaskan, pemadaman listrik itu ada 2 jenis, pertama pemadaman terencana dan tidak terencana. Terencana biasanya ada perbaikan atau pemeilharaan dan biasanya terjadwal mulai dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore. dan ke Dua, pemadaman Tidak terencana didominasi oleh tanam tumbuh yang dekat dengan jaringan listrik yang menyentuh kabal aliran listrik sehingga terdeteksi dan secara otomatis aliran listrik mati”.
Dilanjutkan, Kedepan pihaknya akan turun langsung kelokasi dan mengecek dan juga melakukan penebangan atau tebas bayang.
“Terkadang penyebab gaguan matinya aliran listrik akibat cuaca seperti hujan, petir dan angin kencang. Fokus kami dalam waktu dekat akan melaksanakan penebangan tanam tumbuh yang dekat dengan jaringan listrik” ujar mereka.
“Dan kami tetap berupaya melakukan perbaikn-perbaikan, dan kami juga mohon diinfokan jika ada pohon roboh serta akibat lainnya.”
Menyikapi tanggapan Pihak PLN Pulau Rao, Wolter selaku Kepala Desa Leo-Leo meminta permasalah tersebut segera ditindak lanjuti.
“Kalau bisa, di infokan kepada kami dimana ada tanaman yang dekat dengan jaringan listrik, agar pihak pemerintah desa bersama-sama membantu melakukan penebangan” tandas Wolter.
[ Alex Umpain]